KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) mengingatkan bahwa pelibatan anak-anak dalam kegiatan politik adalah masalah serius yang mengabaikan hak-hak mereka. Dalam pandangan mereka, fenomena ini sudah terjadi selama satu dekade terakhir, terutama saat menjelang pemilihan umum dan demonstrasi politik.
Selama periode tersebut, banyak anak-anak yang dipaksa terlibat dalam aktivitas politik dengan alasan kepentingan orang dewasa. Sayangnya, kondisi ini menunjukkan kurangnya pemahaman demokrasi di kalangan anak-anak, yang seharusnya menjadi generasi penerus bangsa yang terdidik dan berdaya saing.
Mereka sering kali tidak mendapatkan pendidikan yang memadai mengenai hak-hak dasar mereka, termasuk hak berpendapat dan berpartisipasi secara konstruktif dalam demokrasi. Hal ini menjadi perhatian serius bagi KPAI, yang berharap agar anak-anak dapat terlibat dalam proses sosial tanpa harus dikorbankan.
Pentingnya Pendidikan Demokrasi untuk Anak-anak di Indonesia
Pendidikan demokrasi memainkan peran penting dalam membentuk cara berpikir kritis anak-anak. Ketika anak-anak diajarkan tentang nilai-nilai demokrasi sejak dini, mereka akan lebih mampu memahami hak-hak dan tanggung jawab mereka dalam masyarakat.
Minimnya sosialisasi mengenai pendidikan demokrasi di sekolah membuat anak-anak rentan terhadap eksploitasi. Banyak dari mereka tidak mendapatkan kesempatan untuk belajar tentang arti dari partisipasi sosial yang bermakna, sehingga membuat mereka mudah diperalat oleh pihak yang berkepentingan.
Penting bagi sekolah untuk memasukkan kurikulum yang mencakup pendidikan politik dan hak asasi manusia. Hal ini bisa membantu menciptakan generasi yang lebih sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara.
Pelanggaran Hak Anak dalam Kegiatan Politik
KPAI menegaskan bahwa melibatkan anak-anak dalam aksi-aksi politik merupakan pelanggaran atas undang-undang perlindungan anak. Ini termasuk dalam konteks UU No. 35 Tahun 2014 yang menjamin hak anak untuk tidak dieksploitasi dalam kegiatan politik.
Peraturan ini bertujuan untuk melindungi hak-hak anak, di antaranya hak atas pendidikan, hak untuk tidak menjadi korban kekerasan, dan hak untuk beristirahat. Oleh karena itu, setiap pihak harus bertanggung jawab untuk menghormati dan melindungi hak-hak ini.
Anak-anak seharusnya mendapatkan perhatian dan perlindungan yang sepenuhnya, bukan dijadikan alat untuk kepentingan politik. Melalui langkah perlindungan yang tepat, kita dapat menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang.
Menyiapkan Generasi Muda untuk Berpartisipasi Secara Positif
Untuk mendorong partisipasi positif generasi muda, diperlukan program yang dirancang khusus untuk mereka. Forum Anak sebagai salah satu inisiatif seharusnya memberikan ruang bagi anak untuk belajar menyampaikan pendapat dengan cara yang aman dan bertanggung jawab.
Namun, banyak anak yang melaporkan bahwa mereka tidak pernah mendengar tentang program-program seperti Forum Anak. Situasi ini mengindikasikan adanya kesenjangan informasi yang perlu segera diatasi.
Jika program-program ini dapat diakses dan dikenal oleh anak-anak, mereka akan lebih mampu berpartisipasi dalam diskusi sosial secara konstruktif. Hal ini akan membentuk anak-anak menjadi individu yang lebih kritis dan memiliki pemahaman yang mendalam tentang hak dan tanggung jawab mereka di masyarakat.