Dalam beberapa pekan terakhir, masyarakat di Indonesia dihadapkan dengan berbagai kabar yang menciptakan kecemasan. Berita tentang demonstrasi, penjarahan, dan kerusuhan semakin menambah rasa takut di kalangan publik, sementara reaksi pemerintah dirasa lambat dan kurang responsif, semakin memperburuk situasi tersebut.
Dalam keadaan seperti ini, arus informasi negatif terus mengalir deras. Setiap ponsel diisi dengan notifikasi berita, media sosial banjir video dan komentar provokatif, serta grup chat menjadi sarana penyebaran kabar tidak terverifikasi yang semakin mengguncang mental masyarakat.
Paparan terus-menerus terhadap berita buruk tentu berpotensi merusak kesehatan mental. Menurut psikolog Arnold Lukito, kesadaran dalam mengelola informasi menjadi kunci utama untuk menjaga keseimbangan mental dalam kondisi yang tidak menentu ini.
Dia mengungkapkan perlunya strategi untuk memperkuat kewarasan di tengah maraknya berita negatif. Terdapat beberapa langkah yang dapat diambil untuk menjaga ketenangan pikiran dan meredakan stress akibat beban informasi yang berlebihan.
Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Kabar Buruk
Di era digital saat ini, informasi dapat dengan cepat menyebar dan mempengaruhi keadaan mental individu. Salah satu cara efektif untuk melindungi diri adalah dengan membatasi paparan berita yang diterima.
Membaca berita dari satu atau dua sumber terpercaya dan menetapkan waktu tertentu untuk mengakses informasi dapat membantu mengurangi rasa panik. Selain itu, menghindari notifikasi berita yang terus menerus akan sangat membantu menjaga kewarasan.
Pengaturan waktu dalam mengakses berita menjadi penting. Dengan cara ini, individu bisa lebih sadar dan tidak terpengaruh secara emosional oleh berita-berita yang meresahkan.
Menerapkan Digital Detox Secara Berkala
Digital detox menjadi langkah penting untuk menjaga kesehatan mental. Mengurangi atau bahkan menjauh dari konsumsi media sosial yang dipenuhi berita buruk dapat meringankan beban psikologis.
Memberikan waktu dan ruang bagi pikiran untuk beristirahat dari informasi yang mengganggu, membantu individu untuk kembali fokus pada hal-hal yang lebih positif dan konstruktif.
Aktivitas offline serta menetapkan waktu bebas gadget bisa menjadi alternatif yang efektif guna meredakan ketegangan. Hal ini memungkinkan individu menarik diri dari arus informasi negatif yang terus menerus mengalir.
Membangun Rutinitas yang Menyenangkan dan Menenangkan
Membangun rutinitas yang menenangkan adalah cara lain untuk mengelola stres. Melakukan aktivitas seperti olahraga, meditasi, atau menyusun hobi bisa menjadi pilihan yang baik.
Aktivitas sederhana ini tidak hanya menurunkan tingkat stres, tetapi juga memberikan rasa kontrol atas diri sendiri. Dengan demikian, rasa ketidakberdayaan dapat diminimalisir.
Penting untuk mengatur waktu dengan baik dan menyertakan kegiatan yang menyenangkan dalam rutinitas harian. Ini bisa berkontribusi terhadap keseimbangan mental yang lebih baik di tengah krisis informasi.
Menjaga Hubungan dengan Orang Lain Sangat Penting
Dukungan sosial berfungsi sebagai penyangga bagi kesehatan mental. Terhubung dengan teman dan keluarga dapat memberikan rasa aman dan mengurangi kecemasan.
Saat menghadapi ketidakpastian, berbicara dan berbagi pengalaman dengan orang terdekat menjadi hal yang sangat berarti. Ini menciptakan ikatan yang memperkuat rasa kebersamaan dan saling memahami.
Aktivitas bersama, sekecil apapun, dapat meningkatkan kualitas hubungan. Ini penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung mental individu di tengah situasi sulit.
Fokus pada Hal-Hal yang Dapat Kita Kendalikan
Fokus pada hal-hal yang ada dalam kendali kita adalah strategi lain yang efektif. Merawat kesehatan, menjalankan tugas dengan baik, atau membantu orang di sekitar kita menjadi aktivitas yang membawa rasa berarti.
Dengan cara ini, meskipun banyak hal tidak dapat diprediksi, kita tetap bisa merasa memiliki kendali atas beberapa aspek kehidupan. Ini memberikan rasa berdaya dan optimisme di tengah ketidakpastian.
Melibatkan diri dalam tindakan konkret akan mendorong individu untuk tidak larut dalam kecemasan, tetapi beranjak ke hal yang produktif dan positif.
Mencari Bantuan Profesional Saat Diperlukan
Jika kecemasan mulai mengganggu aktivitas sehari-hari, sangat penting untuk tidak ragu mencari bantuan profesional. Konsultasi dengan psikolog atau psikiater dapat memberikan perspektif dan bantuan yang diperlukan.
Sering kali, dukungan profesional bisa membantu individu meraih kembali keseimbangannya. Hal ini sangat penting, terutama saat menghadapi perasaan cemas yang mendalam.
Menjaga kesehatan mental seharusnya menjadi prioritas sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Dengan langkah-langkah sederhana ini, diharapkan masyarakat dapat mengelola kesehatan mental dengan lebih baik di tengah gejolak informasi yang melanda.