Kebiasaan tidur dengan lampu menyala sering kali dipandang sepele, tetapi dampaknya terhadap kesehatan sangat signifikan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa paparan cahaya saat tidur dapat mengganggu ritme biologis tubuh dan mengurangi kualitas tidur secara keseluruhan.
Tubuh manusia secara alami membutuhkan kegelapan untuk tidur yang nyenyak. Namun, cahaya, bahkan dalam jumlah kecil, dapat menyebabkan gangguan pada proses pemulihan yang seharusnya terjadi selama tidur malam.
Penelitian yang dilakukan pada tahun 2016 menemukan hubungan antara paparan cahaya di malam hari dan kualitas tidur. Peneliti mengamati kelompok orang yang tidur dengan lampu menyala dan menemukan bahwa mereka mendapatkan waktu tidur yang lebih sedikit dibandingkan dengan mereka yang tidur dalam kegelapan.
Pemahaman Dampak Cahaya Terhadap Tidur yang Nyenyak
Ketika tubuh terpapar cahaya, terutama cahaya biru dari perangkat elektronik, proses alami melatonin yang membantu kita tidur bisa terhambat. Melatonin adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pineal di otak yang berkaitan erat dengan pola tidur.
Pertanyaannya, mengapa cahaya memiliki efek begitu besar? Ketika otak mendeteksi cahaya, ia mengira bahwa waktu tidur belum tiba, sehingga proses penguncian tidur menjadi terhalang. Ini menjadi tantangan besar bagi mereka yang berusaha mendapatkan kualitas tidur yang baik.
Studi menemukan bahwa individu dengan paparan cahaya malam yang tinggi lebih mungkin merasa tidak puas dengan kualitas tidur mereka. Akibatnya, mereka sering merasa lesu dan kurang berkonsentrasi keesokan harinya, menyebabkan penurunan produktivitas.
Risiko Kesehatan Jangka Panjang Akibat Tidur Dengan Lampu Menyala
Terpapar cahaya saat tidur tidak hanya mengganggu kualitas tidur, tetapi juga bisa meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan. Penelitian menunjukkan hubungan antara tidur yang terganggu dan gangguan metabolisme, seperti obesitas.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang terbiasa tidur dengan lampu menyala lebih rentan mengalami gangguan mood. Depresi dan kecemasan dapat meningkat akibat kualitas tidur yang buruk, yang sering dialami oleh individu yang terpapar cahaya.
Bukan hanya itu, paparan cahaya juga berpotensi memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Tidur yang terganggu dapat menyebabkan penurunan daya tahan tubuh, membuat individu lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.
Cara Mengurangi Paparan Cahaya Agar Tidur Lebih Berkualitas
Untuk mendapatkan tidur yang lebih baik, disarankan agar individu mencoba tidur dalam kondisi gelap. Menggunakan tirai blackout atau menutup jendela dengan rapat dapat membantu mengatasi masalah pencahayaan eksternal.
Selain itu, penting untuk membatasi penggunaan perangkat elektronik seperti ponsel atau komputer sebelum tidur. Mengatur waktu untuk nonaktifkan layar setidaknya satu jam sebelum tidur adalah langkah yang bijak.
Di samping itu, menciptakan rutinitas tidur yang konsisten juga membantu. Tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari dapat membantu tubuh mengatur ritme sirkadian secara alami.