Penyanyi terkenal Agnez Mo baru-baru ini menarik perhatian publik setelah mengunggah foto di akun Instagramnya. Dalam foto tersebut, terlihat lehernya memerah akibat praktik tradisional yang dikenal sebagai kerokan, yang masih menjadi bagian dari budaya kesehatan di Indonesia.
Unggahan tersebut menjadi viral, mengingat Agnez Mo merupakan figur publik yang kini tinggal di Amerika Serikat, tetapi masih melestarikan tradisi ini. Dalam keterangan foto, ia menulis, “People: scraping, Me: kerokan,” yang menunjukkan rasa bangganya terhadap praktik tersebut.
Kerokan, sebagai salah satu cara merawat kesehatan secara tradisional, berakar dari filosofi yang percaya pada keseimbangan energi dalam tubuh. Banyak orang Indonesia melakukan teknik ini ketika merasa tidak enak badan, dan ternyata praktik ini tidak hilang meskipun ia kini tinggal jauh dari tanah airnya.
Mengenal Teknik Kerokan dan Asal Usulnya
Kerokan adalah teknik yang berakar dari budaya Tiongkok, tetapi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Metode ini telah digunakan selama berabad-abad dan diajarkan dari generasi ke generasi untuk mengatasi gejala penyakit ringan.
Teknik ini biasa dilakukan dengan menggunakan koin atau alat khusus untuk menggosok permukaan kulit. Tujuan utamanya adalah untuk mengeluarkan darah kotor dan meningkatkan sirkulasi darah agar tubuh dapat kembali fit.
Meskipun efek positifnya sering dirasakan, terdapat beberapa risiko yang perlu diperhatikan. Kerokan berpotensi menyebabkan iritasi atau bahkan luka jika tidak dilakukan dengan hati-hati. Ini mengingatkan kita untuk memahami dengan baik teknik ini sebelum mencobanya.
Kelebihan dan Manfaat dari Kerokan yang Perlu Diketahui
Bagi mereka yang menjalani praktik kerokan, berbagai manfaat kesehatan dirasakan, seperti mengurangi demam dan memberikan rasa lega bagi otot yang tegang. Dalam banyak kasus, pasien merasakan perbaikan setelah melakukan kerokan pada area yang nyeri.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kerokan dapat membantu melemaskan ketegangan otot dan meningkatkan aliran darah ke area yang terkena. Hal ini membuat tubuh lebih cepat pulih dari gejala flu atau demam ringan.
Namun, meskipun manfaat tersebut cukup menarik, penting untuk tidak mengandalkan kerokan sebagai pengganti perawatan medis. Konsultasi dengan dokter selalu dianjurkan jika gejala tidak kunjung membaik meskipun sudah melakukan kerokan.
Pentingnya Memperhatikan Cara dan Proses Kerokan yang Aman
Saat melakukan kerokan, teknik dan alat yang digunakan harus benar agar tidak menimbulkan komplikasi. Pastikan untuk menggunakan koin yang bersih dan halus agar tidak merusak kulit saat digosok.
Sebelum melakukan kerokan, penting untuk menghangatkan tubuh terlebih dahulu. Hal ini bisa dilakukan dengan mandi air hangat atau menggunakan kompres hangat untuk meningkatkan efektivitas teknik tersebut.
Selanjutnya, perhatikan tekanan saat melakukan kerokan. Tekanan yang terlalu keras dapat menyebabkan memar, sementara tekanan yang lembut mungkin kurang efektif. Oleh karena itu, pencarian keseimbangan saat melakukan kerokan sangat penting.
Terakhir, jangan lakukan kerokan pada area yang memiliki luka terbuka atau pada kulit yang teriritasi. Hal ini dapat memperburuk kondisi dan menimbulkan rasa sakit yang lebih sehingga pengobatan menjadi tidak efektif.
			















