Kamis, 23 Oktober 2025 – 07:19 WIB. Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Sarmuji, mengungkapkan bahwa DPP tidak memberikan arahan untuk melaporkan ujaran kebencian yang ditujukan kepada Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia kepada pihak kepolisian. Hal ini menjadi pernyataan penting, mengingat situasi politik yang kian memanas di tanah air.
DPP Golkar, lanjut Sarmuji, berencana untuk memanggil semua pihak yang melaporkan kepada polisi, guna memahami alasan di balik tindakan tersebut. Sarmuji mengingatkan bahwa laporan semacam itu seharusnya melakukan konfirmasi terlebih dahulu sebelum mengambil langkah hukum.
“Kami tidak menerima permohonan izin atau konfirmasi sebelum laporan tersebut dibuat,” kata Sarmuji di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, pada hari Rabu, 22 Oktober 2025. Keputusan untuk tidak melanjutkan ke jalur hukum diambil demi menjaga stabilitas dan komunikasi yang baik di internal partai.
Pentingnya Konsultasi Sebelum Tindakan Hukum di Dunia Politik
Sarmuji menegaskan betapa pentingnya menjalin komunikasi yang baik sebelum membuat keputusan untuk melapor kepada pihak berwajib. Ini menjadi kritik bagi para pemuda yang terlibat dalam pelaporan tersebut, yang dianggap tidak melakukan langkah yang seharusnya.
Menurutnya, semua pihak yang terlibat dalam dunia politik memiliki tanggung jawab untuk menjaga ruang publik agar terhindar dari isu-isu yang merugikan dan bersifat provokatif. “Saya jamin tidak ada instruksi dari DPP,” ujarnya tegas.
Di tengah polemik ini, tidak sedikit pihak yang merasa prinsip demokrasi harus dijunjung tinggi. Bahwa laporan kepada polisi seharusnya menjadi langkah terakhir setelah semua upaya dialog gagal dilakukan.
Investigasi Terhadap Ujaran Kebencian yang Muncul di Media Sosial
Ternyata, pelaporan ini tidak terjadi tanpa alasan. Beberapa kelompok, salah satunya adalah organisasi relawan, telah melaporkan beberapa akun media sosial ke pihak kepolisian atas dugaan ujaran kebencian terhadap Bahlil Lahadalia. Hal ini menunjukkan betapa intensnya suasana politik saat ini.
Seiring dengan laporan tersebut, Ketua Umum organisasi relawan itu, Kanisius Karyadi, mengklaim telah menemukan bukti penyebaran konten yang bersifat provokatif. Konten-konten tersebut dianggap menyebarluaskan informasi yang salah dan berupaya merusak nama baik Bahlil.
Bahlil yang merupakan tokoh penting dalam partai tersebut membawa beban yang besar, apalagi dengan adanya serangan verbal yang kian meningkat. Polarisasi yang terjadi di ruang publik menjadi suatu tantangan yang harus dihadapi oleh semua orang.
Peran Partai Golkar dalam Menjaga Stabilitas Politik di Indonesia
Partai Golkar berkomitmen untuk tetap menjaga suasana kondusif di dalam dan luar partai. Sarmuji menegaskan pentingnya menjaga reputasi dan integritas partai menghadapi guncangan politik seperti ini. Mereka tidak ingin situasi kian memanas dengan laporan-laporan yang tidak jelas asal-usulnya.
Golkar melihat bahwa tantangan politik yang dihadapi saat ini membutuhkan pendekatan yang lebih mendalam dan terbuka untuk membangun kepercayaan. Sarmuji mengajak semua komponen masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga stabilitas melalui dialog.
Peran aktif dari semua elemen baik dalam partai maupun masyarakat diperlukan untuk memastikan keabsahan informasi dan meminimalisir penyebaran hoaks yang berpotensi merusak keharmonisan.
















