Kenyamanan saat menginap di hotel menjadi hal yang sangat penting untuk meningkatkan pengalaman liburan. Banyak orang menganggap bahwa pemilihan kamar hotel adalah hal sepele, padahal ada banyak aspek yang perlu dipertimbangkan untuk memastikan kenyamanan selama menginap.
Salah satu hal yang mungkin tidak terpikirkan adalah nomor kamar. Seorang pakar perjalanan, Javier Sobrino, memberikan saran unik mengenai jenis kamar yang sebaiknya dihindari, yaitu kamar yang berakhiran 01.
Sobrino, pendiri platform perjalanan yang fokus pada akomodasi pilihan, menjelaskan bahwa kamar dengan nomor seperti 101, 201, dan seterusnya sering kali berhubungan dengan pengalaman menginap yang kurang memuaskan. Menurutnya, menghindari kamar-kamar tersebut dapat menjamin pengalaman yang lebih menyenangkan.
Alasan Menghindari Kamar Dengan Nomor Berakhiran 01
Saran Sobrino tidak hanya bersifat mitos. Dia menekankan pentingnya mempertimbangkan faktor penomoran kamar dalam mendapatkan suasana tenang. Dalam banyak kasus, kamar dengan nomor berakhiran 01 terletak di dekat lift atau tangga, yang bisa menjadi sumber gangguan.
Menurut Sobrino, ketika seseorang menggunakan lift atau berjalan di tangga, suara bising dapat masuk ke dalam kamar. Kamar dengan nomor ini biasanya terletak di sudut yang membuatnya lebih rentan terhadap kebisingan dari aktivitas di sekitar.
Dia juga mengungkapkan pengalamannya sendiri ketika menginap di kamar seperti itu, di mana dia dapat mendengar suara lift dengan jelas. Pengalaman buruk semacam ini bisa merusak momen istirahat seseorang selama berlibur.
Konotasi Angka dalam Penomoran Kamar Hotel
Selain alasan praktis, terdapat juga beberapa konotasi di balik angka yang digunakan dalam penomoran kamar. Di banyak budaya, beberapa angka dianggap membawa keberuntungan atau bahkan sial. Misalnya, di Amerika Serikat, angka 13 sering dihindari karena dianggap membawa sial.
Beberapa nomor lain, seperti 237, menjadi terkenal karena menjadi lokasi menyeramkan dalam film, sementara angka 622 memiliki makna khusus dalam konteks literatur. Hal ini menunjukkan bahwa bukan hanya faktor kebisingan yang perlu diperhatikan, tetapi juga aspek psikologis dari penomoran kamar.
Sobrino menekankan bahwa pemahaman terhadap konotasi angka bisa membantu tamu hotel dalam pemilihan kamar. Ia menyarankan agar tamu mengevaluasi angka-angka tersebut sebelum melakukan reservasi.
Pentingnya Memperhatikan Kebisingan di Hotel
Kebisingan di hotel bisa menjadi faktor pengganggu yang serius. Dalam wawancara di media, Sobrino mengungkapkan bahwa banyak tamu tidak menyadari dampak dari suara bising pada kualitas tidur mereka. Ketika memilih kamar, suara dari lift atau aktivitas di tangga bisa membuat pengalaman menginap menjadi tidak menyenangkan.
Dia merekomendasikan agar tamu hotel lebih selektif dalam memilih kamar, terutama jika tujuan utama mereka adalah beristirahat. Alternatif lain bisa dicari dengan memilih kamar yang lebih jauh dari area ramai, meskipun ada kemungkinan harganya sedikit lebih tinggi.
Dengan memahami kebisingan sebagai salah satu faktor kunci, para tamu dapat lebih siap untuk menghadapi kemungkinan gangguan. Sobrino sangat menganjurkan untuk memperhitungkan hal ini saat melakukan reservasi kamar hotel.
















