Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengungkapkan bahwa bangunan sekolah di daerah rawan bencana di Indonesia memiliki jumlah yang cukup signifikan, terutama di Jawa Timur. Ini menjadi isu serius mengingat potensi bencana alam seperti gempa bumi dan tanah longsor yang mengancam keselamatan para pelajar dan staf pengajar.
Menurut Abdul, audit terhadap kelayakan bangunan sekolah sangat diperlukan untuk memastikan keselamatan semua pihak yang terlibat. Dikatakan bahwa perlunya perhatian lebih dalam pengembangan infrastruktur pendidikan ini adalah suatu langkah penting untuk mengurangi risiko yang dihadapi oleh institusi pendidikan.
Data yang dipaparkan menunjukkan bahwa ribuan bangunan sekolah terletak di kawasan yang rentan terhadap bencana. Hal ini menunjukkan urgensi tindakan preventif yang harus diambil untuk melindungi generasi penerus agar dapat belajar dalam lingkungan yang aman dan terjamin.
Jumlah Bangunan Sekolah di Kawasan Rawan Bencana
Sumber dari BNPB melaporkan bahwa terdapat sekitar 1.890 bangunan pendidikan yang berada di kawasan berisiko tinggi bencana di Jawa Timur. Sementara itu, Jawa Tengah dan Jawa Barat juga mencatat jumlah yang tak kalah signifikan, masing-masing dengan 1.833 dan 1.529 bangunan pendidikan.
Faktor-faktor seperti kondisi geografis dan cuaca sering kali memicu terjadinya bencana alam. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk proaktif dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang memperhatikan potensi risiko bencana.
Abdul menekankan bahwa walaupun bangunan tersebut dirancang tahan gempa, tanpa audit dan perawatan yang memadai, tetap ada kemungkinan fasilitas pendidikan tersebut tidak layak digunakan. Kualitas konstruksi dan inspeksi berkala harus menjadi prioritas untuk memastikan keselamatan semua pengguna.
Pentingnya Audit Kelayakan Bangunan Pendidikan
Audit terhadap bangunan sekolah sangat diperlukan, seperti yang disarankan oleh Presiden Prabowo Subianto pasca insiden yang terjadi di ponpes Al Khoziny. Penilaian rutin dapat membantu mendeteksi kerusakan yang mungkin tidak terlihat dan mencegah bencana lebih lanjut di masa depan.
Proses audit tidak hanya melibatkan pemeriksaan fisik bangunan, tetapi juga penilaian terhadap prosedur teknis yang diterapkan selama pembangunan. Hal ini memerlukan keterlibatan para ahli agar setiap aspek pembangunan memenuhi standar keselamatan yang tinggi.
Faktor sosial juga tidak bisa diabaikan. Ada kalanya santri atau masyarakat bergotong royong dalam pembangunan, tetapi tanpa pengawasan ahli, hal ini bisa menyebabkan masalah di kemudian hari. Oleh karena itu, penting untuk melibatkan profesional yang memahami teknik konstruksi yang aman.
Peran Masyarakat dalam Membangun Kesadaran Kebencanaan
Masyarakat memiliki peran yang signifikan dalam menyadarkan pentingnya infrastruktur yang aman. Edukasi mengenai risiko bencana serta tindakan pencegahan harus dimulai sejak dini dalam proses pendidikan. Hal ini bisa dilakukan dengan memasukkan tema kebencanaan dalam kurikulum sekolah.
Peningkatan kesadaran di kalangan masyarakat tentang mitigasi bencana juga dapat membantu dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman. Ketika semua pihak memahami risiko dan cara-cara untuk meminimalkannya, maka upaya keselamatan akan lebih efektif.
Kegiatan simulasi bencana di sekolah-sekolah juga bisa dijadikan sarana untuk melatih siswa menghadapi keadaan darurat. Misalnya, pelatihan evakuasi bisa dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa semua siswa siap jika terjadi bencana.
Upaya Pemerintah dalam Membangun Infrastruktur yang Aman
Pemerintah berperan penting dalam pengembangan infrastruktur yang memadai untuk pendidikan. Anggaran yang cukup dan kebijakan yang mendukung sangat diperlukan untuk membangun fasilitas pendidikan yang tahan bencana di daerah rawan. Komitmen dari pemerintah dalam menangani masalah ini sudah sepatutnya menjadi prioritas utama.
Program-program yang berfokus pada peningkatan kualitas bangunan sekolah juga harus didorong. Penggunaan teknologi terbaru dalam konstruksi bisa menjadi solusi untuk membangun sekolah yang lebih aman dan tahan bencana.
Keterlibatan sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur pendidikan juga perlu didorong. Kerjasama antara pemerintah dan pihak swasta dapat mempercepat pembangunan dan meningkatkan kualitas fasilitas pendidikan yang ada.