Inhaler kecil yang dikenal dengan aroma menyegarkan ini kini menjadi perhatian publik di Indonesia. Produk asal Thailand ini sangat populer sebagai oleh-oleh, namun baru-baru ini muncul masalah serius terkait kualitas dan keselamatannya. Pemerintah Thailand telah menyita lebih dari dua juta inhaler herbal karena tidak memenuhi standar kesehatan yang ditetapkan.
Kasus ini semakin mencuat setelah produsen Hong Thai Herbal menarik sejumlah produk ingat Formula 2 dari pasaran. Hal ini disebabkan oleh hasil uji kontaminasi mikroba yang tidak memenuhi syarat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand. Dampaknya sangat signifikan dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan konsumen.
Inhaler herbal, atau yang lebih dikenal dengan sebutan ‘ya dom’, memiliki banyak penggemar di seluruh dunia, khususnya di Asia Tenggara. Produk ini digunakan untuk melegakan pernapasan, meningkatkan konsentrasi, dan meredakan gejala sakit kepala. Namun, dengan adanya masalah yang terjadi baru-baru ini, banyak yang mulai meragukan keamanannya.
Memahami Kegunaan dan Popularitas Inhaler Herbal
Penggunaan aromaterapi di Asia bukanlah praktik yang baru. Sejarah mencatat bahwa teknik ini sudah ada sejak ribuan tahun lalu di negara-negara seperti Tiongkok, India, dan Mesir kuno. Hal ini menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap produk berbasis herbal sudah ada sejak lama.
Di Thailand, penggunaan inhaler herbal mulai berkembang pesat pada masa pemerintahan Raja Rama II. Dalam karya-karyanya, penyair terkenal Sunthorn Phu menggambarkan kecintaan raja terhadap aroma-aroma yang menenangkan. Sejak saat itu, inhaler herbal menjadi bagian tak terpisahkan dari kultur rakyat Thailand.
Dengan berjalannya waktu, bentuk dan variasi produk pun semakin beragam. Mulai dari stik inhaler, potongan herbal kering, hingga minyak esensial ditemukan di pasaran. Namun, bentuk yang paling diminati tetap inhaler herbal, karena praktis dan mudah dibawa kemana-mana.
Komposisi Utama Inhaler dan Khasiatnya
Setiap merek inhaler herbal memiliki formula masing-masing, namun umumnya ada beberapa komponen yang sering dijumpai. Keempat bahan utama ini memiliki khasiat tersendiri dalam membantu meredakan berbagai masalah pernapasan. Pertama adalah menthol, yang dikenal mampu memberikan sensasi dingin dan segar.
Kemudian ada camphor, yang dikenal dengan aromanya yang khas. Kamper sering digunakan untuk mengatasi hidung tersumbat. Selain itu, minyak eukaliptus juga menjadi komponen penting karena sifat antiseptiknya serta kemampuannya untuk meredakan sumbatan sinus.
Terakhir, borneol adalah senyawa aromatik yang memberikan efek menenangkan. Meskipun beberapa produk mungkin menambahkan zat dekongestan, penggunaannya perlu diawasi, karena bisa menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan jika digunakan terlalu sering.
Isu Kesehatan dan Pemakaian Inhaler Herbal
Masalah yang muncul belakangan ini terkait dengan tes kualitas yang tidak berhasil, membuat banyak konsumen meragukan keamanan inhaler herbal. Penggunaan inhaler yang mengandung bahan kimia seperti oxymetazoline atau pseudoephedrine dapat menyebabkan masalah jika tidak diatur dengan baik. Hal ini bisa berakibat pada kerusakan jaringan hidung dan bahkan memperparah gejala hidung tersumbat.
Kekhawatiran ini semakin diperburuk dengan penarikan produk secara besar-besaran oleh produsennya. Konsumen pun diimbau untuk lebih berhati-hati dan melakukan pemeriksaan sebelum menggunakan inhaler tersebut. Dalam situasi ini, menggali informasi tentang produk dan produsen menjadi langkah yang sangat penting.
Kemasan dan label yang jelas juga menjadi faktor utama dalam memilih inhaler yang aman untuk digunakan. Jika pengguna menemukan informasi yang tidak tepat atau mencurigakan, sangat disarankan untuk menghindari produk tersebut demi kesehatan.
			















