Sebanyak 52 desa di seluruh dunia telah dinyatakan sebagai Desa Wisata Terbaik 2025 oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pengumuman tersebut merupakan hasil penilaian yang berfokus pada keberlanjutan dan pelestarian budaya, serta ekonomi berkelanjutan yang berbasis pariwisata.
Proses seleksi ini melibatkan lebih dari 270 pengajuan yang datang dari 65 negara anggota PBB. Dalam daftar ini, sejumlah negara berhasil mengajukan lebih dari satu desa, menunjukkan keragaman budaya dan tradisi yang ada di setiap wilayah.
Badan PBB yang mengurusi pariwisata, UN Tourism, menambahkan bahwa di samping 52 desa yang terpilih, ada 20 desa lainnya yang terdaftar dalam Program Peningkatan, memperluas Jaringan Desa Wisata Terbaik menjadi 72 desa. Jaringan ini terbuka untuk mendapatkan dukungan dalam meningkatkan potensi pariwisata mereka.
Deskripsi Desa Wisata Terbaik dan Kriteria Penilaian
Berdasarkan penilaian UN Tourism, kriteria untuk memilih desa wisata adalah kemampuan masyarakat lokal dalam menjaga warisan budaya dan melestarikan alam. Hal ini bertujuan agar pariwisata bisa menjadi sarana untuk membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Sekretaris Jenderal Pariwisata PBB, Zurab Pololikashvili, menyatakan bahwa pemilihan desa-desa ini menunjukkan bahwa pariwisata bisa berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat. Dengan melibatkan masyarakat lokal, pariwisata menjadi alat untuk mendorong keadilan sosial dan ekonomi yang lebih baik.
Desa-desa ini juga menjadi contoh bagaimana pariwisata dapat berperan dalam menciptakan kesadaran lingkungan. Dalam hal ini, pengelolaan yang bijaksana terhadap sumber daya alam menjadi sangat penting.
Peran Pariwisata dalam Mengembangkan Ekonomi Lokal
Pemuteran, salah satu desa yang masuk dalam daftar, merupakan contoh nyata dari manfaat pariwisata. Terletak di Kabupaten Buleleng, Bali, desa ini dikenal dengan keindahan bawah lautnya, termasuk tempat menyelam dan snorkeling yang menarik banyak wisatawan. Keberagaman ekosistem lautnya menjadi daya tarik tersendiri.
Dengan memiliki akses mudah ke Pulau Menjangan dan Taman Nasional Bali Utara, Pemuteran memberikan pengalaman yang lengkap bagi pelancong. Keunikan dan keindahan alam desa ini telah menarik perhatian dunia, menjadikannya sebagai tujuan wisata yang populer.
Kontribusi ekonomi yang datang dari pariwisata di Pemuteran sangat signifikan. Masyarakat lokal mendapatkan manfaat melalui usaha homestay, restoran, dan aktivitas wisata yang dikelola oleh mereka sendiri. Hal ini memperkuat kapasitas ekonomi lokal dan mempromosikan pelestarian lingkungan.
Desa-Desa Lainnya yang Terpilih dalam Daftar Ini
Selain Pemuteran, terdapat 51 desa lainnya yang juga mendapatkan pengakuan dari PBB. Beberapa di antaranya berasal dari negara-negara seperti Argentina, Jepang, dan Iran. Setiap desa memiliki karakteristik unik yang menjadi daya tarik tersendiri.
Kota-kota seperti Carlos Pellegrini dan Maimará di Argentina, misalnya, menawarkan keindahan alam dan kearifan lokal yang dijadikan sebagai daya tarik wisata. Demikian juga dengan desa de di Eropa dan Asia yang menampilkan warisan budaya yang kaya.
Daftar desa-desa ini menunjukkan bagaimana berbagai negara dapat memanfaatkan pariwisata untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat mereka sambil menjaga budaya dan lingkungan. Inisiatif ini melibatkan kerjasama antar komunitas untuk mencapai tujuan yang lebih besar.
















