Selasa, 4 Juli 2025 – 15:00 WIB
Jakarta – Pengumuman tentang perubahan logo organisasi Projo menimbulkan banyak perhatian dan analisis. Ketua Umumnya, Budi Arie Setiadi, menjelaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk menghapus kesan cult of personality yang mungkin muncul dari logo saat ini.
Logo Projo saat ini menggambarkan siluet wajah Presiden Joko Widodo. Dengan adanya rencana perubahan tersebut, Projo ingin memperkuat identitasnya sebagai organisasi yang lebih inklusif dan tidak terfokus pada satu sosok individu saja.
Budi Arie menyatakan, “Transformasi yang kita lakukan merupakan upaya untuk menunjukkan bahwa Projo adalah organisasi untuk semua, bukan hanya untuk satu orang.” Hal ini sejalan dengan tujuan besar Projo menjadi wadah bagi mereka yang mencintai negara dan rakyat.
Rencana Perubahan Logo sebagai Simbol Transformasi Organisasi
Budi Arie mengungkapkan bahwa perubahan logo akan dibahas secara mendalam dalam Kongres ketiga yang akan datang. Dia menjelaskan bahwa keputusan tersebut juga meliputi komunikasi dengan anggota dan relawan untuk mendengar pandangan mereka.
“Proses ini adalah kesempatan bagi semua anggota untuk terlibat, dan kami ingin memastikan semua suara didengar,” ujarnya. Dia berharap perubahan ini tidak hanya dilihat sebagai aspek visual, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk masa depan Projo.
Selain logo, Budi Arie menegaskan bahwa nama organisasi tidak akan diubah. “Identitas kami tetap, namun kami ingin memberi wajah baru yang lebih sesuai dengan visi dan misi kami,” kata Budi Arie. Menurutnya, perubahan ini adalah simbol perpekan untuk menjangkau lebih banyak masyarakat.
Makna di Balik Nama dan Filosofi Organisasi Projo
Projo sendiri memiliki makna mendalam yang berasal dari bahasa Sansekerta, yang berarti negeri, dan dalam bahasa Jawa Kawi, yang berarti rakyat. Budi Arie menekankan bahwa organisasi ini merupakan kumpulan orang-orang yang dikhususkan untuk mencintai negara dan rakyat.
“Kami percaya bahwa semangat Projo harus merangkul semua elemen masyarakat. Oleh karena itu, makna nama ini sangat penting dalam menjelaskan visi dan misi kami,” katanya. Dalam berbagai kesempatan, Budi Arie selalu berusaha mempromosikan nilai-nilai kebersamaan dan cinta tanah air.
Dengan memfokuskan perhatian kepada bangsa dan rakyat, Projo ingin mendemonstrasikan komitmennya dalam mendukung setiap langkah pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Ini adalah cara untuk menunjukkan bahwa Projo berperan aktif dalam pembangunan bangsa.
Komitmen Terhadap Agenda Politik dan Dukungan untuk Prabowo
Dalam pidato pembukaannya pada Kongres, Budi Arie menyerukan kepada semua relawan untuk memperkuat partai politik yang dipimpin oleh Prabowo Subianto. “Kami ingin memastikan bahwa agenda politik beliau didukung secara maksimal oleh seluruh anggota Projo,” ujarnya.
Dia percaya, dukungan ini akan membantu menciptakan kekuatan yang lebih solid bagi kepemimpinan Prabowo. “Kita perlu satu suara untuk memperkuat semua inisiatif dan program yang bermanfaat bagi rakyat,” katanya, menekankan pentingnya kolaborasi.
Budi Arie juga mengajak seluruh relawan untuk mengawal program-program strategis yang dicanangkan oleh Prabowo. “Kita harus berada di garis depan untuk memastikan agenda kepemimpinan dapat terlaksana dengan baik,” tambahnya. Komitmen ini diharapkan dapat mempertegas posisi Projo sebagai garda terdepan dalam mendukung pemerintahan.
Dengan semangat yang tinggi, Budi Arie mengajak anggota Projo untuk bersama-sama menciptakan masa depan yang lebih baik. “Untuk itu, mari bersatu dalam aksi dan niat baik,” ujarnya, disambut antusias oleh relawan yang hadir. Kehadiran para relawan menjadi tanda bahwa semangat untuk mendukung kepemimpinan saat ini masih tetap membara.















