Kabupaten Klungkung, Bali, baru-baru ini membuat pencapaian yang mengagumkan dengan menjadi wilayah dengan prevalensi stunting terendah di Indonesia, yakni sebesar 5,1 persen. Capaian ini tentu patut diapresiasi, terutama ketika perhatian terhadap kesehatan anak-anak dan remaja semakin meningkat di seluruh negeri.
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyampaikan penghargaannya terhadap hasil ini pada acara resmi di Kementerian Kesehatan. Dalam kesempatan tersebut, ia bertanya mengenai strategi yang diterapkan oleh Pemkab Klungkung untuk mencapai angka yang signifikan tersebut.
Bupati Klungkung, I Made Satria, mengungkapkan bahwa pada tahun 2021, angka stunting di wilayahnya mencapai 19,4 persen. Namun, melalui upaya terstruktur dan kolaboratif, mereka berhasil menurunkannya dalam waktu tiga tahun menjadi 5,1 persen.
Upaya Kolaboratif dalam Mengurangi Angka Stunting di Klungkung
Kerja sama yang erat antara berbagai pihak menjadi kunci dalam penurunan angka stunting di Klungkung. Di dalamnya termasuk pemerintah daerah, posyandu, lembaga masyarakat, dan kelompok pemberdayaan perempuan yang aktif. Kombinasi upaya ini memberikan dampak yang signifikan dalam memperbaiki kesehatan masyarakat.
Salah satu program inovatif yang dijalankan adalah KASINIKAH, singkatan dari Kami Siap Menikah. Program ini dirancang tidak hanya untuk mempersiapkan kesehatan remaja putri, tetapi juga meningkatkan kesadaran tentang pentingnya gizi sebelum memasuki jenjang pernikahan dan kehamilan.
Intervensi dalam program KASINIKAH mencakup pemberian makanan bergizi dan pendampingan yang diperlukan, terutama untuk mencegah anemia di kalangan remaja putri. “Kami fokus memastikan mereka mendapatkan nutrisi yang tepat,” ungkap I Made Satria dengan penuh semangat.
Inisiatif KASINIKAH dalam Meningkatkan Kesehatan Remaja Putri
Dengan program KASINIKAH, calon pengantin perempuan tidak hanya diberikan tablet zat besi untuk mencegah anemia, tetapi juga mendapatkan pendampingan. Pendampingan ini mempermudah mereka saat mengonsumsi tablet yang memiliki rasa tidak sedap tersebut. Hal ini menjadi salah satu cara untuk memastikan bahwa mereka mampu menjaga kesehatan secara mandiri.
Bupati I Made Satria menegaskan, “Kesehatan ibu sangat penting untuk menghasilkan anak yang sehat.” Dengan menekankan pentingnya persiapan kesehatan bagi calon pengantin, mereka berharap mampu menurunkan angka stunting secara berkelanjutan.
Di sisi lain, program ini juga berperan dalam meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan dan gizi bagi remaja. Kesadaran mengenai pentingnya nutrisi akan menjadi landasan bagi mereka dalam menjalani kehidupan berkeluarga yang lebih sehat.
Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Melalui Pendidikan dan Pendampingan
Pendidikan menjadi unsur penting dalam upaya penanganan stunting di Klungkung. Melalui sosialisasi dan pendidikan gizi kepada masyarakat, awareness terhadap angka stunting dapat memadai. Hal ini dilakukan melalui berbagai media, baik itu pertemuan rutin di desa maupun kegiatan di tingkat posyandu.
Keterlibatan masyarakat dalam program-program ini tidak hanya membawa dampak positif bagi kesehatan fisik, tetapi juga membangun solidaritas di antara warga. Kegiatan-kegiatan ini mendorong partisipasi aktif dari setiap elemen dalam masyarakat, termasuk orang tua dan keluarga muda.
Aksesibilitas informasi mengenai gizi dan kesehatan menjadi vital, sehingga masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan pengetahuan yang diperlukan. Hal ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan gizi dan kesehatan, yang pada gilirannya dapat menurunkan angka stunting lebih lanjut.
Evaluasi dan Rencana Kedepan untuk Menjaga Capaian Penurunan Stunting
Pemerintah Kabupaten Klungkung berkomitmen untuk terus memantau dan mengevaluasi program-program yang telah diterapkan. Setiap langkah yang diambil akan selalu didasarkan pada data dan fakta agar strategi yang diterapkan dapat terus diperbaiki. Mereka juga mempertimbangkan untuk memperluas program kepada segmen masyarakat yang lebih luas.
Rencana ke depan melibatkan tidak hanya penurunan angka stunting tetapi juga peningkatan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan. Upaya ini mencakup aspek-aspek lain yang berkontribusi terhadap kesehatan, seperti sanitasi, pendidikan, dan perawatan kesehatan yang lebih baik.
Dengan tetap memfokuskan perhatian pada kesehatan anak dan remaja, Klungkung bertujuan untuk menjadi model bagi daerah lain di Indonesia. Adanya perubahan signifikan dalam kesehatan masyarakat dapat menjadi dasar bagi pertumbuhan ekonomi dan sosial yang lebih baik di masa depan.
















